Senin, 29 November 2010

Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani
PT. Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3), agar petani dapat berkompetisi di era perdagangan bebas.

A. FASE PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh>
- Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi
- Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 - 6
- Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
- Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman

2. Pola Tanam
- Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-kacangan
- Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu

3. Penyiapan Lahan
- Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong, tembakau dan kentang .
- Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu
- Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam
- Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal
- Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.
- Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
- Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan.
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dosis 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus jika diganti SUPER NASA (dosis ± 1-2 botol/1000 m2 ) dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan
- Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata di atas bedengan pada sore hari
- Jika pakai Mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari
- Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
- Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm

4. Pemilihan Bibit
- Pilih varietas tahan dan jenis Hybryda ( F1 Hybryd )
- Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan
- Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab)

B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)
- Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang 25 - 30 kg + Natural GLIO (1:1)
- Masukkan dalam polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
- Sebarlah benih secara merata atau masukkan satu per satu dalam polibag
- Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam
- Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah)
- Penyemprotan POC NASA pada umur 10 dan 17 hari dengan dosis 2 tutup/tangki

C. FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
- Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
- Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6
- Penanaman sore hari
- Buka polibag plastik
- Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya
- Selesai penanaman langsung disiram dengan POC NASA dengan dosis 2-3 tutup per + 15 liter air
- Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
- Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit
- Amati hama seperti ulat tanah dan ulat grayak. Jika ada serangan semprot dengan Natural VITURA
- Amati penyakit seperti penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya seperti Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) dan tungau (Tetranichus sp.) dengan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian
- Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat

D. FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
- Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan pada umur 28 HST bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
- Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah dan siram dengan air
- Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air.
- Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).
- Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan
- Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
- Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, jika terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam
- Semprotkan POC NASA (4-5 tutup) per tangki atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) setiap 7 hari sekali.
- Tanaman yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
- Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.

E. FASE GENERATIF (30 - 80 HST)
1. Pengelolaan Tanaman
- Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
- Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman
- Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek
- Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
- Semprotkan POC NASA dan HORMONIK setiap 7-10 hari sekali dengan dosis 3-4 tutup POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK/tangki. - Agar tidak mudah hilang oleh air hujan dan merata tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

2. Pengamatan Hama dan Penyakit
- Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA
- Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. - - Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida)
- Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO
- Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
- Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

F. FASE PANEN & PASCA PANEN (80 - 130 HST)
- Panen pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh
- Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
- Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
- Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting
- Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
- Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.

23.26.00 | |

This entry was posted on 23.26.00 You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. or trackback from your own site.





Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Kamis, 25 November 2010

PENDAHULUAN
Produksi mangga pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas rendah tetapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang belum optimal.
Memperhatikan hal tersebut PT. NATURAL NUSANTARA membantu peningkatan produksi secara kuantitas , kualitas dan kelestarian (Aspek K-3). sehingga petani mampu bersaing di era pasar bebas.
AGROEKOLOGI
Tanaman mangga tumbuh baik pada ketinggian 50-300 m dpl pada lapisan tanah tebal dan struktur tanah remah dan berbutir-butir.
VARIETAS
Varietas yang bernilai jual tinggi antara lain Gadung 21 atau Arumanis 143. Varietas lainnya adalah Manalagi 69, Lalijiwo, Chokanan dan Golek 31.
PERSIAPAN LAHAN
Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6 m x 8 m. Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal siram SUPERNASA (0,5 sdm / + 5 lt air/pohon).
PENANAMAN
Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.
PEMUPUKAN
~ Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan ~ ~ SUPERNASA atau jika pupuk kandang sulit dapat digunakan SUPERNASA dengan dosis :
- Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
- Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk menyiram per pohon.
~ Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.
~ Penyemprotan POC NASA (4-5 ttp/tangki) atau lebih optimal POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp ) per tangki setiap 1 - 3 bulan sekali.
~ Pupuk NPK 2 kali setahun di awal (Nopember - Desember), akhir musim hujan (April - Mei) dosis sbb:
Umur (th)
PK
(kg)
Dosis Pupuk Makro (KG/Pohon)

ZA
TSP
KCl

1 – 3
20 – 30
0.5 – 1
0.25-0.5
0.25-0.5

4 - 6
30 – 40
1 – 2
0.5 – 1
0.5 – 1

7 – 10
50 – 60
2 – 3
1 – 1.5
1 – 1.5

> 10
50 – 60
3 – 4
1.5 – 2
1.5 – 2

PEMANGKASAN
Pangkas Bentuk (3 tahap) :
Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9.
Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.
PANGKAS PRODUKSI
Pemangkasan ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati / kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.
PENDANGIRAN
Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada dalam tanah mati.
MULCHING (MULSA)
Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami / sisa-sisa bekas pangkasan / tanaman sela.
PENGENDALIAN GULMA
Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun.
INDUKSI BUNGA
Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPER NASA dengan dosis 1-2 sendok/pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara merata di bawah kanopi pohon setelah pupus kedua ( Februari-Maret) dan disemprot POC NASA (3-4 ttp/tangki) + HORMONIK (1 ttp) per tangki.
PENGELOLAAN BUNGA DAN BUAH
Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung). Pupuk yang digunakan :
1. Monokalsium Phospat ( MKP ) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gr/liter).
2. POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation, (dosis 4-5 tutup/tangki).
3. POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp) per tangki diberikan pada saat mango size dan marble size.
HAMA DAN PENYAKIT
a. Tip Borer, Clumetia transversa
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan PESTONA.
b. Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA
c. Ulat Phylotroctis sp.
Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari. Pengendalian dengan PESTONA.
d. Seed Borer, Noorda albizonalis
Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dengan PESTONA.

e. Wereng mangga ( Idiocerus sp.)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan, penyemprotan BVR/PESTONA sebelum bunga mekar/pada sore hari.

f. Lalat Buah ( Bractocera dorsalis )
Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah , pemasangan perangkap lalat buah.

g. Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.

h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.)

Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (0,5 tutup)per tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki

PANEN DAN PASCA PANEN
Panen dilakukan pada umur + 97 hari setelah bunga mekar, buah berbedak, dan pada jam 09.00 - 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm.

Diposkan oleh ahmadi bukan ahlifikir di 09.34
Label: mangga
0 komentar:

Poskan Komentar


-
Asalamuallaikum wr wb,

Kami mengajak saudara saudara untuk bersama sama menjemput karunia dan rizki dari Allah SWT mari bergabung di INVESTASI PROFIT BAROKAH Wasalamuaikum wr wb.

Kamis, 02 Juli 2009

SEMUA PASTI DAPAT BONUS SHARING ROYALTI PROFIT
Tabungan Ekstra untuk memberikan solusi bagi Anda karena tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak tiap bulan.Yang perlu Anda lakukan adalah bergabung sekarang juga untuk mendapatkan posisi yang awal dan sistem langsung akan bekerja sepenuhnya untuk Anda untuk meraih Sharing Royalti Profit dan pasive income.

http://www.tabunganekstra.com/?ref=28567

Rabu, 17 Desember 2008

GE: Six Sigma dan The Welch Way

Tulisan ini tidak ingin membahas secara detail tentang apa itu Six Sigma dan The Welch Way atau bagaimana peran Six Sigma dalam perjalanan perusahaan General Electric. Jika Anda berminat pada tema itu, sudah cukup banyak tulisan yang mengupas hal tersebut, baik dalam bentuk buku maupun artikel-artikel lepas. Coba saja ketik “six sigma” dan cari di search engine seperti Yahoo! Atau Google. Jutaan material akan muncul menunggu di-klik.
Yang ingin dimunculkan adalah, implementasi inovasi tiada henti. Bahkan sebuah perusahaan raksasa dunia seperti General Electric masih merasa perlu melakukan perubahan budaya di tengah keberhasilan mereka. GE tidak sedang kolaps ketika mulai berpikir untuk melakukan perubahan budaya melalui Six Sigma, juga tidak sedang amat terdesak secara bisnis oleh para pesaingnya. GE dalam keadaan baik-baik saja.
Selain GE, perusahaan yang juga identik dengan Six Sigma adalah Motorola. Rasanya, tidak penting juga apakah GE atau Motorola yang pertama kali menemukan metode Six Sigma. Fakta menunjukkan, Motorola pun mengalami kemajuan usaha yang signifikan dalam periode pelaksanaan Six Sigma itu. Apakah karena Six Sigma atau bukan? Sekali lagi, bukan itu yang kita cari jawabannya.
Mengapa perlu melakukan perubahan ketika kondisi sedang stabil? Mengapa harus mencoba sesuatu yang baru ketika tradisi lama sudah cukup memberi bukti keberhasilan? Mengapa “berjudi” dengan struktur organisasi yang “aneh”? Tidakkah mengobrak-abrik posisi akan melemahkan semangat karyawan yang sedang nyaman bekerja? Masih banyak pertanyaan lain berseliweran ketika kita mendengar istilah transformasi atau restrukturisasi organisasi.
Tidakkah pengalaman GE dengan Six Sigma-nya cukup memberikan bukti? Mari kita menengok ke belakang sebentar, memasuki awal 1980-an ketika GE mulai menerapkan benih-benih Six Sigma. Pada 1981 ketika Jack Welch ditunjuk sebagai CEO terbaru GE, perusahaan itu memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 13 miliar. Ketika memasuki masa akhir tugasnya pada tahun 2000, kapitalisasi pasar GE telah mencapai US$ 500 miliar. Keberhasilan Welch ini begitu terkenal sehingga kini dikenal pula istilah The Welch Way untuk menyebut proses bisnis yang dijalankan Welch.
Jack Welch mengatakan, dirinya menginginkan perubahan landskap kompetisi dengan tidak sekadar menjadi lebih baik dari kompetitor, tetapi dengan menjaga kualitas di seluruh level. Dia ingin GE mampu menciptakan kualitas yang spesial, sangat valuable bagi para pelanggan, produk yang dirasakan begitu penting oleh pasar sehingga menjadi satu-satunya pilihan yang berharga. Hanya organisasi perusahaan yang solid dan matang yang mampu melakukan pekerjaan itu.
Pola pikir Welch inilah yang perlu kita ketahui, optimisme memandang masa depan. Dengan fokus pada perbaikan kualitas diri, keinginan untuk memenangkan hati konsumen dan unggul dalam kompetisi akan tercapai pada akhirnya. Untuk itu, keinginan untuk terus berubah, melakukan inovasi dan tidak alergi terhadap hal baru, harus benar-benar tertanam di dalam hati setiap karyawan. Welch menanamkan nilai, setiap produk yang dihasilkan harus sempurna dengan toleransi nilai kecacatan hanya nol koma sekian!
Ada pandangan jauh ke depan dalam visi kerja Welch. Ketika sistem penilaian kualitas kerja tradisional cenderung fokus ke pendeteksian dan koreksi terhadap kesalahan yang pernah dibuat, Welch berorientasi kepada re-create, penyusunan kembali, proses yang dijalankan perusahaan agar kesalahan itu bisa dicegah dari tempat yang paling awal.
Menurut keyakinan GE, ada tiga kunci utama terkait dengan kualitas, yaitu pelanggan, proses, dan karyawan. Pelanggan adalah pusat dari dunia GE, dan seharusnya menjadi pusat dari semua perusahaan bisnis dimanapun. Setiap langkah yang dapat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk tidak cukup hanya dilakukan dengan penilaian “baik”, tetapi harus sempurna. Jika perusahaan kita tidak melakukannya, maka perusahaan lain pasti akan melakukannya dan menarik perhatian pasar, serta merebut pelanggan kita.
GE meyakini, proses yang terjadi di dalam perusahaan haruslah disesuaikan dengan perspektif pelanggan. Dengan begitu, perusahaan diharapkan dapat menyelami apa yang dillihat dan dirasakan pelanggan. Pengetahuan tentang pelanggan inilah yang bisa memandu perusahaan mengambil langkah-langkah untuk peningkatan nilai. Perubahan regulasi bisnis yang mempengaruhi iklim bisnis akan memberi dampak pula pada posisi tawar pelanggan. Dalam iklim pasar bebas, posisi tawar pelanggan sangat tinggi.
Dalam rangka memenuhi semua kebutuhan pelanggan, GE juga meyakini, seluruh karyawan di semua level tanpa kecuali harus mendapatkan kesempatan yang sama mengembangkan kemampuan mereka. Perusahaan juga dengan serius merancang insentif ataupun reward bagi setiap karyawan yang mampu menunjukkan prestasi, mengeluarkan secara optimal bakat dan energinya untuk memuaskan pelanggan.
Tampak jelas, GE di masa lampau melakukan tranformasi menuju customer centric company. Bahkan hingga kini, mereka tetap sangat meyakini, pelanggan adalah fokus utama setiap gerak mereka. Pelanggan adalah merupakan awal sekaligus akhir dari setiap siklus bisnis mereka. Tidak aneh bila GE selalu berada dalam daftar elite di rangking terbaik perusahaan dunia yang disusun lembaga terkemuka seperti Fortune atau Forbes. Ngomong-ngomong soal Fortune, TELKOM juga punya tekad untuk masuk ke dalam daftar Fortune Global 500 Top Companies. Mengapa tidak belajar dari perusahaan yang langganan berada di Top 10 seperti GE? (BP-135)
http://www.befinexpress.com/?id=kusnan

Silahkan mampir dialamat tersebut diatas'trims

Jumat, 17 Oktober 2008

PASANG TELPON RUMAH DISKON HINGGA 100% PLUS BONUS GRATIS INTERNET
2008-10-09 (15:48)

Batam, 9/10, Intranet Rikep

PT Telkom semakin memanjakan masyarakat dan pelanggannya khusus yang berada di Batam, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun dan sekitarnya. Bagaimana tidak, kali ini Telkom memberikan diskon pasang baru telepon rumah hingga 100% selama bulan Oktober ini. Demikian disampaikan GM Kandatel Rikep Mulyanta melalui rilisnya, kemarin (9/10).

”Kemudahan mendapatkan telepon rumah dengan diskon hingga 100% ini sebagai salah satu benefit yang akan dapat dirasakan masyarakat atau calon pelanggan Telkom,” jelas Mulyanta. Selain memberikan biaya pemasangan baru secara gratis, Telkom juga memberikan bonus 30 jam akses TelkomNet Instan selama 2 bulan bagi masyarakat yang berminat telepon rumah menggunakan akses kabel.

”Selama bulan Oktober ini, masyarakat Batam dan sekitarnya yang pasang telepon rumah dapat bonus 30 jam berinternet dengan TelkomNet Instan,” sebutnya. Pelanggan cukup bayar biaya Instalasi Kabel Rumah sebesar Rp. 125 ribu dan materai saja serta membeli pesawat telepon sendiri, ia menambahkan.

Sementara itu, lebih lanjut dijelaskan Mulyanta, untuk beberapa lokasi seperti Puri Legenda, Bida Asri 1, Graha Mas Indah, Masyeba Permai, Villa Alam Lestari 2, Mutiara Garden, Taman Irene, Bengkong Swadebi/Kolam, Tering Raya/Milchem, Perumahan Persero Tanjung Sengkuang diberikan diskon pasang baru sebesar 50%. ”Khusus di lokasi tersebut, pasang baru teleponnya gratis bila bersamaan dengan pasang Speedy,” terangnya. Biaya pasang Speedy pun bahkan bisa gratis, Cuma bayar biaya instalasi Rp. 50 ribu serta biaya materai. (imansusilo)


Sumber : 690196 - RIKEP